Setelah merampungkan peningkatan produksinya, PT BISI International Tbk (BISI) segera menguasai pasar benih jagung nasional tahun ini
“Tahun ini kami akan meningkatkan produksi benih jagung menjadi 50 ribu ton,” ujar Vice President Director PT BISI International Tbk (BISI) Thomas Effendy usai RUPS Tahunan di hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (30/06/2008)
Saat ini kapasitas produksi benih jagung dan benih padi BISI masih sebesar 20 ribu ton. Pada Juni lalu perseroan telah merampungkan peningkatan produksi tahap satu sebesar 20 ribu ton.
“Jadi sekarang kapasitas produksi kami sudah menjadi 40 ribu ton. Tahap dua diharapkan rampung Oktober 2008, juga sebanyak 20 ribu ton,”ungkap Thomas.
Dengan rampungnya dua tahap peningkatan kapasitas tersebut, tahun ini kapasitas produksi BISI menjadi 60 ribu ton.
Tahun depan kapasitas produksi BISI menjadi 50 ribu ton benih jagung dan 10 ribu ton benih padi.
Dana yang disiapkan perseroan untuk peningkatan kapasitas tersebut sekitar Rp. 402 miliar. Pendanaaanya menggunakan kombinasi kas internal, pinjaman bank dan sisa dana IPO tahun 2006. Kas internal Rp. 100 miliar, sisa dana IPO Rp. 52 miliar dan pinjaman BRI Rp. 250 miliar, yang sebagian besar yaitu Rp.175 miliar sudah cair.
Jumlah plasma BISI saat ini sekitar 80 ribu plasma, dengan luas lahan sebesar 3000 meter persegi per plasma. Dana Rp. 402 miliar tersebut, akan digunakan untuk menambah jumlah plasma perseroan menjadi 200 ribu plasma tahun ini.
Permintaan benih jagung diperkirakan mencapai 70 ribu ton per tahun. Dengan kapasitas saat ini yang mencapai 50 ribu ton, BISI akan menguasai pangsa pasar benih jagung nasional sebesar 71,42%.
BISI sendiri mentargetkan penjualan sebanyak 32.600 ton. Dengan asumsi tersebut maka BISI menguasai 46,57% pangsa pasar penjualan nasional