posted by roby.prayoga on 13/12/07
TV berwarna
Pak Joko yang berasal dari kampung ingin membeli sebuah televisi berwarna. Selama ini ia belum pernah memiliki pesawat televisi. Ia datang ke kota dan menghampiri toko televisi.
Pak Joko : "Ada televisi berwarna?"
Penjaga toko: "Ada pak".
Pak joko : "Kalau begitu saya ingin membeli warna kuning".
Penjaga toko: ???
Gratisan
Sepasang suami-isteri yang terkenal pelitnya siang hari itu bersama ke-3 anak2nya yang masih kecil, memanggil sebuah mobil taksi yang kebetulan liwat, lalu menanyakan harganya, yang dijawab oleh sopir itu :
"Untuk orang dewasa ongkosnya Rp.50.000,- per-orangnya, sedangkan untuk anak2 GRATIS-dehhh.....", keruan saja jawaban ini membuat keduanya kegirangan, sembari menyuruh ke-3 anak2nya segera memasuki taksinya itu, bokap itu berkata : "Kalian pergilah duluan dengan mobil ini, Papa dan Mama akan menyusul kalian dengan naik bis kota sajaaaaa.........".
BICARA DENDA
Seorang bapak yang sangat-sangat pelit diajak anak tersayangnya untuk naik heli. Awalnya si bapak tidak setuju karena harus bayar tapi karena sayang dengan anaknya ia-pun setuju.
Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang : "Naik bayar U$ 100, kalau anda bicara diatas nanti didenda U$ 500 tapi kalau anda tidak bicara sepatah katapun akan saya kasih U$ 1000."
Setelah setuju dgn perjanjian tsb, heli diterbangkan oleh pilot dengan cara manuver dan jungkir balik diatas.
Setelah sampai mendarat si pilot bilang bapak pelit tadi : "Wah anda hebat, tidak bicara sepatah katapun" Si bapak bilang : "Sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut didenda." "Anda mau bilang apa?" kata si pilot
"Anak saya jatuh." sahut si bapak sambil terbengong2
Anak kurang ajar
Seorang kakek memasuki sebuah apartemen, di pintu masuk ia bertemu seorang anak. "Nak, apakah engkau tahu kamar dimana Pak Yakub tinggal?", tanya sang kakek kepada anak tersebut.
Dengan ramah anak itu menjawab, "O, tahu Kek! Mari saya antarkan.". Karena Lift apartemen lagi macet, anak itu pun mengajak kakek tersebut naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar apartemen pak Yakub. "Ini Kek... kamar apartemen Pak Yakub.", kata si anak.
Dengan napas yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak ada jawaban.
"Nak, sepertinya Pak Yakub tidak di rumah ya?" "Betul Kek, Pak Yakub sedang menunggu tamunya di lobby apartemen lantai satu."
Masalah si nenek
Nenek Surti yang sudah renta pergi menjumpai dokternya.
"Saya mempunyai persoalan dalam menuaikan hajat," katanya mengeluhkan masalahnya.
"Hmm, mari saya periksa," kata dokter.
"Bagaimana dengan buang air kecil?"
"Setiap pagi jam tujuh, seperti anak bayi."
"Bagus, bagaimana dengan buang air besar?"
"Setiap pagi jam delapan."
"Lalu, dimana persoalannya?"
"Saya bangun jam sembilan, dokter..."
Takut
Seorang musafir yang telah menempuh perjalanan jauh tiba disebuah kota dan bertamya pada anak kecil yamg tengah bermain.
"Ee..nak, pe..pe..pengi..na..na..pan, ter..ter..dekat, le..lewat, ma..ma..mana..ya ?"
Anak kecil yang ditanya hanya diam saja. Musafir tersebut bertanya kembali. "Nak..,le..le..wat, ma..ma..mana, ka..ka..ka..kalau.., mau ke..ke.., pe..pe..pengina..na..pan, ter...ter..de..dekat ?"
Anak tersebut tetap diam, hanya memandang saja. Untuk ketiga kalinya, musafir itu bertanya, tapi tetap tidak mendapat jawaban. Akhirnya dia beranjak pergi, sambil menggerutu. Seorang Bapak yang menyaksikan kejadian tersebut, menghampiri anak itu dan bertanya.
"Anak baik, kenapa tidak mau menjawab pertanyaan musafir tadi. Kamu tidak tahu jalan ke Penginapan ?" "Sa..sa...saya, se..se..se...sebenarnya, ta..ta..tahu. Ta..tapi sa...sa...saya, ta..ta...ta..takut di ga..ga...ga...gampar."