posted by admin on 07/11/06

Keakurasian akan menyesuaikan pikiran dengan realitas dan membutuhkan lebih dari perhatian terhadap detil.

Dalam berpikir, selain membutuhkan kejernihan juga dibutuhkan keakurasian. Ilustrasi berikut diambil dari tanya jawab di pengadilan yang merupakan kisah nyata antara seorang pengacara yang membela kliennya dengan seorang polisi lalu lintas yang menangkap kliennya karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.

Pengacara (Pa): Nah sekarang pak polisi. Anda minta kepada klien saya untuk
menunjukkan SIM nya kan?
Polisi (Pi): Ya
Pa : Dan dia pergi ke laci mobil untuk mengambilnya bukan?
Pi : Ya
Pa : Dan laci tersebut cukup besar, berisikan banyak kertas lainnya?
Pi : Ya
Pa : Dan klien saya tampak seperti orang mabuk karena yang dia lakukan adalah
mengacak-acak kertas yang ada?
Pi : Ya
Pa : Nah sekarang pak polisi, bagaimana anda bisa menyimpulkan kalau klien saya
mabuk karena dia mengacak-acak kertas di laci mobil itu?
Pi : Karena laci tersebut adalah laci mobil patroli saya!

Tentunya pengacara tersebut dapat memenangkan perkaranya. Tetapi dia membuat kesalahan fatal karena dengan cepat membuahkan hasil yang tidak diinginkan dan mengejutkan. Dia tidak melakukan pengecekan lebih dulu dengan kliennya apakah laci mobil tersebut adalah laci mobil kliennya.

Keakurasian akan menyesuaikan pikiran dengan realitas dan membutuhkan lebih dari perhatian terhadap detil. Menjumlahkan angka-angka secara benar tidak menjamin hasil yang akurat jika anda tidak menentukan arti di belakang angka itu sendiri. Anda dapat menambah apel dengan jeruk. Keakurasian akan mengekspos realitas dan menemukan kebenaran, baik secara objektif maupun subjektif.

Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang dapat digunakan untuk memonitor keakurasian pemikiran anda.

• Apakah ini sesuai dengan realita?
• Asumsi apa yang telah saya buat?
• Apakah pemikiran saya dapat dibuktikan, diverifikasi, divalidasi dan dikonfirmasikan?
• Sumber kesalahan apa yang mungkin ada dan apa yang dapat saya lakukan untuk meminimalkan atau menghilangkannya?




Saya secara kontinu melakukan pengetesan keakurasian pemikiran orang lain dengan mengajukan pertanyaan dan membuat pernyataan berikut :

• Apakah anda dapat membuktikannya?
• Coba buat lebih tepat
• Sebutkan asumsi-asumsimu
• Tunjukkan saya bagaimana anda mencek pekerjaanmu
• Apa yang anda lakukan untuk mentes ini?
• Coba konfirmasikan pekerjaan anda menggunakan alat lain yang dapat diandalkan
• Dapatkan anda menemukan cara lain untuk meningkatkan keakurasian hal ini?


Oleh Charles W. McCoy, Jr., pengarang buku : Why Didn’t I Think Of That?