posted by admin on 17/07/12
INILAH.COM, Jakarta - Mayoritas konsumen pasar properti dinilai belum mengerti arah penggunaan belanja properti terutama dalam pengembangan usaha.
Hal tersebut dinilai Ali Tranghanda, Executive Director of Indonesia Property Watch (IPW) memberi ruang bagi pengembang dan konsumen untuk melakukan tindakan spekulatif.
"Konsumen dan pengembang sama-sama latah dengan promosi besar konsumen akan tertarik meskipun belum tentu proyek bagus," ujar Ali, Senin (16/7/2012).
Alhasil saat harga turun dan properti tidak berprospek bisnis maka barang tersebut sudah susah dijual."Ini karena pasar properti relatif masih baru dan pertumbuhan cukup tinggi, sehingga membuka peluang spekulatif," pungkasnya. [rus]
Sumber : inilah.com