posted by admin on 22/06/12
INILAH.COM, Jakarta - Kebijakan uang muka minimum (down payment/DP) diperkirakan bakal mengurangi penjualan sepeda motor hingga 2 juta unit tahun ini.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merevisi proyeksi penjualan sepeda motor tahun 2012 dari 8,4 juta unit menjadi 6,3 juta unit, sehubungan dengan adanya kebijakan tersebut.
Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengungkapkan, penurunan penjualan sepeda motor telah terjadi sejak Januari 2012, sebelum kebijakan uang muka minimum diberlakukan.
"Sehingga pada waktu menghadapi kenaikan uang muka, kita melakukan koreksi terhadap rencana kita. Semula 8,4 juta tapi gara-gara ada aturan ini, kita memperkirakan sekitar 6,3 juta. Jadi penurunannya sekitar 20 persen," tuturnya di Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Selama ini, lanjutnya, porsi pembelian sepeda motor terdiri dari 70% secara kredit dan 30% secara tunai. "Yang 70 persen itu, 50% persen itu pada umumnya memakai uang muka 10 persen," jelasnya.
Dengan adanya kenaikan uang muka kredit sepeda motor, ia menyatakan, 50% pembeli akan meninggalkan pasar pembelian motor melalui kredit.
"Nah kalau uang mukanya naik menjadi 20 persen, berarti mereka sudah tidak sanggup membayar artinya pasar 50 persen kita keluar. Sisanya antara 10-20 persen itu ada 30 persen dari 70 persen, yang berarti 21 persen dari totalnya. Di atas 20 persen itu ada 20 persenan. Itu aman. Dengan demikian kita mendapatkan 6,3 juta," paparnya.
Menurutnya, kebijakan tersebut baru bisa dilihat dalam jangka waktu 3-6 bulan ke depan. "Kalau masa-masa ini sudah lewat, maka jika mereka bisa mempersiapkan uang muka yang cukup maka di 2013 bisa naik," ungkapnya.
Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan sepeda motor per Maret 2012 mencapai 619.678 unit, tetapi April menjadi 617.508 unit dan Mei menjadi 611.251 unit. [rus]
Sumber: Inilah.com